Kamis, 24 November 2011

Mengenal Bread Improver

Mengenal Bread Improver
Source: Bakery Indonesia Magazine Edisi November 2009 hal. 56

            Ini majalah ke *lupa* yang udah aku baca. Jadul sih tapi yang penting isinya hehe.yuk! cekidotdotdot :D
           
Sebelum tahun 1950, proses pembuatan adonan yang amat populer adalah menggunakan metode sour dough & sponge dough yang membutuhkan waktu 12-24 jam dalam proses fermentasi. Proses pembuatan roti di jaman modern menuntut kecepatan karena waktu semakin berharga dan cakupan wilayah distribusi semakin luas, yang berarti kapasitas produksi semakin besar. Maka proses fermentasi semakin pendek bahkan ada istilah no time dough. Untuk itu diperlukan bahan yang membantu kinerja pengembangan roti agar maksimal dalam waktu fermentasi yang dikenal dengan nama bread improver.
            Ada 2 alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO2) dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume, dan shelf life adonan setelah dipanggang. Dalam bread improver terkandung Enzyme amylase (bekerja tanpa karbohidrat) dan Enzym protease (bekerja terhadap protein/ gluten). Karbohidrat dan gluten merupakan unsur-unsur penting yang terkandung di dalam tepung terigu. Dan kedua enzym tersebut berfungsi untuk memotong pati menjadi gula sederhana yang merupakan sumber makanan bagi yeast, ascorbic acid memperkuat jaringan gluten sehingga “body” roti menjadi kuat & emulsifier yang menggabungkan antara partikel air dan fat dalam dough dalam rantai gluten sehingga menghasilkan pengembangan gluten yang menentukan volume adonan meningkat.
            Bread improver diaplikasikan saat awal proses mixing dengan komposisi 0,5%-1% dari berat terigu. Dengan mematuhi komposisi berat yang disarankan maka bread improver dapat bekerja dengan maksimal tanpa mengganggu fungsi kerja ingredient yang lain. Jika kurang dari komposisi yang disarankan, maka besar kemungkinan roti akan bantat dan jika melebihi batas atas pemakaian di khawatirkan rantai gluten akan rusak dan menyebabkan rapuhnya struktur adonan.
            Kriteria bread improver yang baik adalah yang dapat menghasilkan roti dengan volume yang besar, remah/ crumb roti yang lembut, mampu mempertahankan freshness dan softness roti yang lebih lama. Kualitas tepung terigu, metode pengolahan dan peralatan yang digunakan selama proses produksi yang mempengaruhi maksimalnya fungsi dari bread improver. Cara penyimpanan kemasan bread improver yang sudah dibuka pun harus diperhatikan, yaitu dengan menyimpannya dalam kemasan tertutup rapat dalam suhu udara yang sejuk yaitu pada suhu 20°-25°c.

Berbagai Tipe Butter

Berbagai Tipe Butter
Source: Bakery Indonesia Magazine edisi Januari hal. 73

Wiiiihhhh….. baru tau nih aku hehehe. Dikutip langsung dari buku Understanding Food 3rd Edition di Bakery Indonesia Magazine ^_*, buku bagus tuh hihihi. Langsung capcusssss :D
  1. Sweet cream  : suatu kultur yang disamarkan dengan bakteri lactic. Butter ini dapat dibuat dengan atau tanpa garam.
  2. Whipped        : merupakan suatu varian yang populer dalam teksturnya yaitu whipped butter, lebih ringan daripada butter regular dan mudah karena telah di aerasi dengan udara atau gas nitrogen. Densitas atau kepatan yang rendah membuatnya lebih sedikit mengandung kalori (50%).
  3. Compound (Flavored atau composed butter) : butter yang dilembutkan dan di campur dengan satu/ lebih flavor seperti garlic, lemon, madu wine, kacang, atau tumbuhan.
  4. Powdered       : merupakan salah satu bentuk baru dari butter yang dibuat dengan mengangkat fats pada natural butter dan dengan suatu proses kimia, dikeringkan dan dikombinasikan dengan berbagai ingredients seperti padatan whey, maltodextrin, guar gum, corn syrup padat dan pewarna. Dapat dicairkan kembali dengan air panas dan ditambahkan ke sayuran, saus, atau sup dan produk bakery untuk member aroma/ flavor. Kalori dari kolesterolnya lebih rendah daripada natural butter.
  5. Clarified          : suhu panas akan menghanguskan butter. Maka butter harus ditangani dengan khusus sebelum digunakan pada berbagai tipe makanan yang memerlukan suhu tinggi karena susu mudah hangus. Padatan susu diangkat dengan melumerkan butter pada pemanasan dengan suhu rendah dan dibiarkan mendingin sampai bagian susu yang padat terbentuk. Sisa bagiian susu yang cair dan bening kemudian perlahan dituangkan. Butter ini makanya disebut clarified butter karena bening (seperti ghee di makanan India) yang merupakan fat 100%.

Sweet Burger Bun





LBT #10
Sweet bread

Alhamdulillah (ga pake sesuatu ya :D) LBT ud 11 bln tepat d tgl 11-11-2011.Widiiih angka kramat nih hehe.Kali ini temanya sweet bread.Setelah lama semedi *turunan Ki Joko Bodo nih :9*,akhirnya ktmu ide dijadiin burger tp manis *sambil garuk pala&kerut jidat*.Dipikir2 kynya blm ada burger manis *ya iyalah seceres beurgeur salty gituh*,kecuali permen yup** sih hehe.fillingnya aku isi sesuai warna (putih:keju,pink:strawberry jam,coklat:choco jam).ceritanya yg pink itu tomatnya,tp kegedean hihi.yg ijo dbkin tipis&tanpa isi.
Selanjutnya,aku gambar sketsa&lain sebagainya,dan taraaaaaaaaaaa jauh dr rancangan -_-.Ada beberapa sketsa sih yg dibuat,tp emg dsarnya maleus aja jd g diaplikasiin hihi.Akhirnya seperti ini deh.Ngerjain PRnya pas libur kul sih,tp bsoknya masuk pagi.So,gpp deh harus ada 1 yg dikorbanin :D *alibi*.
Oya,yg d blkg itu sketsa2 yg ak gmbr.mdh2an g keliatan jeleknya gambarku hehe.
Teksturnya?empuuuuukkk deh,yuk check the recipe! Cekidot :).FYI,ak lupa oles butter/evaporated milk.jdi aja g kinclong hihi.

Sweet Burger Bun
Source from:My college (modified by:Me)

Ingredients:
550gr hard flour(me-> 350gr hard flour+150gr soft flour)
11gr instant yeast
150cc fresh milk (me-> 200cc)
200cc iced water (me-> 100-150cc)
5gr salt
60gr Margarin
75gr Sugar
6pcs egg yolk (me-> 3pcs)
3gr bread improver
(me-> 60gr milk powder,pandan paste,strawberry paste,&chocolate paste)

Filling:
Chocolate jam
strawberry jam
Cheddar Cheese